Jumat, 22 November 2013

I'm Tired

im tired to think, tired to feel,,

pernahkah kamu berada dalam suatu posisi dimana apa yang kamu lakuin selalu salah? seolah kamu lahir di dunia ajjah udah sebuah kesalahan.sekarang aku ngerasa aku berada dalam posisi itu.

tadi siang, entah bisa disebut apa, yang pasti obrolan aku vs Stone Head menggantung tak pasti. yang pasti kamu tau, aku yang bikin obrolan ini menggantung tak pasti, yang pasti adalah aku bikin dia esmosi karena aku nangis depan dia dan gak ngomong apa-apa yang berhubungan dengan masalah ini setelahnya.

aku sering lari dari masalah, dan saat aku punya masalah dengan orang terdekatku, aku bingung mau lari kemana. Stone Head dan Santri adalah tipe orang yang sama, saat aku melarikan diri dari Santri ke Stone Head, aku akan dapat perlakuan yang sama, begitu pula sebaliknya sampai aku tak tau harus berlari kemana lagi. melarikan diri dari mereka? itu namanya cari mati, yang ada aku dapat masalah baru.

orang berubah itu gak segampang membalikan telapak tangan mba broo, banyak yang aku ubah dalam hidupku, sampai aku gak tau aku yang asli tuh yang mana. saat orang nyuruh aku berubah, aku bingung, yang mana lagi yang harus aku ubah? yang mana yang bener yang mana yang salah? semuanya udah gak bisa aku bedain. aku capek mba broo, aku capek.


mikirin hal-hal ini membuat aku merasa sedang lari marathon, tapi yang lari bukan kakiku, yang lari adalah otak dan hatiku. karena seperti pada umumnya lari marathon, jalur yang ditempuh adalah jalur yang panjang seperti tanpa akhir, sepertinya garis finish semakin jauh dan jauh saat aku kejar. karena jauhnya garis finish sebanding dengan besarnya tekadku buat nyelesein masalah ini.

tapi persoalannya, sebenernya masalahnya itu apa? aku belum pernah denger orang-orang di luar mereka komplain karena sikapku? apa mereka mewakili aku menjadi pendengar orang-orang yang ngomongin aku di belakang? lagian kenapa ada orang yang harus sangat peduli dengan sifat orang lain yang gak ada hubungannya sama mereka? mikirin hidup sendiri ajjah dah pusing, ngapain mikirin hidup orang lain yang jelas-jelas gada hubungannya sama hidup kita kan?

bila memang kelahiranku adalah sebuah kesalahan, aku tetap tak ingin menyalahkan siapapun. dan bila memang kematianku adalah sebuah jawaban, aku juga tak ingin menyalahi garis takdir yang Tuhan goreskan di tanganku.

Kamis, 21 November 2013

Every Thing Is BULSHIT !!!

ada posisi dimana menerima orang lain apa adanya tak cukup membuat kita diterima apa adanya, seolah-olah menjadi diri kita sendiri tak pernah cukup membuat orang lain bahagia.

tapi masalahnya, bila kita berubah apa orang lain juga mau berubah untuk kita? atau tiba-tiba semua orang mau menerima perubahan kita? bukankah jawabannya adalah kita harus terus-terusan berubah demi membuat orang lain nyaman dengan kita, padahal kita mau mengabaikan rasa tak nyaman kita terhadap orang lain karena kita menghargai keunikan mereka, sementara mereka tidak?

buat apa kita terus-terusan menerima orang lain yang tak mau menerima uniknya kita hanya agar dapat label "makhluk sosial" ?? 

kadang jadi makhluk sosial itu rumit, saat kita berubah menjadi "lebih baik" didepan publik dan suatu masa mereka mengetahui busuk-busuknya kita, label "baik" itu seolah-olah seperti kapas yang diterbangkan angin entah kemana, entah jatuh dimana, gada yang tau.

banyak saksi bisu dan saksi hidup yang melihat perkembangan perubahanku dari masa ke masa, hingga kini aku sampai pada titik jenuh perubahanku. pertanyaannya, kenapa hanya aku yang disuruh berubah? aku gak pernah nyuruh siapapun berubah hanya karena aku gak suka sikap mereka terhadapku, emank siapa aku? emank apa kontribusiku ke hidup mereka sampe aku minta mereka berubah?

sebadung-badungnya aku di mata orang tuaku, mereka gak pernah minta aku buat jadi sesuatu yang gak aku pengen, padahal mereka punya kontribusi penting dalam hidupku yang membuat mereka berhak meminta hal-hal semacam itu pada anaknya. 

aku hanya gak mau berubah, aku juga ingin diterima apa adanya, sama seperti aku menerima mereka apa adanya. tidak bisakah mereka hanya menerima aku yang seperti ini? aku gak pernah sengaja bermaksud menyakiti orang lain dengan karakterku yang kayak gini kok, mank buat apa coba? untungnya buat aku kalo ada orang sakit karena aku apa? mank aku bisa tiba-tiba dapet mobil kalo orang sakit karena aku? ngak kan.

ini semua membuktikan bahwa pepatah "jika kamu ingin dihargai, maka terlebih dahulu hargailah orang lain" adalah BULSHIT semata !!!!